A. TEORI PERMINTAAN (DEMAND)
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan
Permintaan adalah kebutuhan masyarakat / individu terhadap suatu jenis barang tergantung kepada factor-faktor sebgai berikut:
• Harga barang itu sendiri
• Harga barang lain
• Pendapatan konsumen
• Cita masyarakat / selera
• Jumlah penduduk
• Musim / iklim
• Prediksi masa yang akan datang
Hukum permintaan ( The Law of demand)
Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Dari Hypotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa:
1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang tersebut.
2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumsn berkurang, sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang yang akan naik harganya.
Pengaruh Faktor bunga harga terhadap permintaan
• Harga barang lain
Hubungan suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan:
a. Barang pengganti / barang subsidi, yaitu apabila suatu barang dapat menggantikan fungsi barang lain.
Contoh : Miyak tanah dan gas
Harga barang subsidi dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang yang digantikannya.
b. Barang pelengkap / Complementer, yaitu apabila suatu barang selalu digunakan secara bersama.
Contoh : gula dan kopi
c. Barang yang tidak saling berhubungan
Contoh : kapal terbang dengan sandal jepit
• Pendapatan Konsumen
Berhubungan pendapatan konsumen akan menimbulkan perubahan permintaan terhadap berbagai jenis barang.
Jenis barang dapat dibedakan menjadi 2 (Dua) macam, yaitu :
1. Barang normal, yaitu barang yang permintaannya akan meningkat apabila pendapatan konsumen naik Barang mewah / barang lux, barang kebutuhan sehari-hari
2. Barang inferior / barang bermutu rendah, yaitu barang yang diminta konsumen berpenghasilan rendah, apabila pendapatan konsumen tersebut naik maka permintaan terhadap barang inferior akan menurun.
• Corak distribusi pendapatan
Jika Pemerintah menaikan pajak pada orang kaya, untuk menaikan pendapatan yang berpenghasilan rendah, maka corak permintaan barang berubah.
• Cita rasa masyarakat / selera
Perubahan cita rasa masyarakat akan merubah permintaan terhadap suatu barang
• Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan diakui oleh adanya kesempatan kerja. Dengan demikian akan merubah daya beli masyarakat, selanjutnya akan menambah permintaan berbagai barang.
• Prediksi masa yang akan datang
Jika konsumen memprediksi akan adanya kenaikan harga suatu barang dimasa yang akan datang, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat.
B. TEORI PENAWARAN (SUPPLY)
Adanya permintaan masyarakat terhadap suatu barang belum memenuhi syarat terjadinya transaksi di dalam pasar, maka perlu adanya penawaran dari produsen / penjual. Keinginan para penjual dalam menawarkan barang ada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa factor penting, yaitu:
• Harga barang itu sendiri
• Harga-harga barang lain
• Biaya produksi
• Tujuan perusahaan
• Tingkat produksi yang digunakan
•
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut ditawarkan pada penjual. Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Pengaruh bukan harga terhadap penawaran
a. Harga barang lain
Barang subtitusi maupun complementer akan mempengaruhi suatu barang yang dibutuhkan masyarakat. Jika harga barang import naik masyarakat cenderung untuk membeli barang buatan dalam negeri. Sehingga mendorong produsen dalam negeri untuk menambah produksinya, maka penawaran harga tersebut meningkat.
b. Biaya produksi
Jika biaya untuk memperoleh faktor produksi tinggi, maka perusahaan akan rugi, bahkan akan menutup perusahaannya, sehingga barang yang diproduksinya akan menurun.
c. Tujuan Produksi Setiap perusahaan mempunyai tujuan memeksimumkan keuntungan, sehingga perusahaan menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi menggunakan pada tinggkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungan sehingga penawaran akan kecil.
d. Tingkat Teknologi
Kemajuan teknologi akan mengakibatkan:
- Produksi akan bertambah cepat
- Biaya produksi semakin rendah, keuntungan akan bertambah.
Dengan demikian kemajuan teknologi cenderung menaikan penawaran.
C. KESEIMBANGAN PASAR (EQUILIBIRIUM)
Keseimbangan pasar, adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen sama dengan jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada suatu tingkat harga tertentu.
D. ELASTISITAS
Konsep elastisitas memiliki peranan panting dalam menganalisa masalahmasalah bisnis. Banyak keputusan bisnis yang diambil dengan keputusan elastisitas, seperti elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
a. Elastisitas permintaan (Elasticity of Domed)
Selama hukum permintaan berlaku bagi produk yang dihasilkan, maka jika perusahaan menentukan harga barang terlalu tinggi , maka perusahaan itu akan kesulitan mencapai tingkat penjualan tinggi. Menurut hukum permintaan, semakin tinggi harga, maka jumlah permintaan akan barang tersebut akan sedikit. Dalam menentukan kebijakan harga pokok produk yang dihasilkan, perusahaan tersebut harus mampu mengenali karakteristik permintaan harga pasar terhadap barang produk yang dihasilkan. Factor- factor. Yang mempengaruhi permintaan:
1. Harga produk, konsumen mau dan mampu membeli produk dengan jumlah yang banyak pada tingkat harga yang lebih rendah.
2. Harga produk lain yang berhubungan . Perubahan harga produk lain yang memiliki hubungan saling mengganti mempengaruhi permintaan pasar produk dengan arah yang berlawanan.
3. penghasilan Konsumen, kenaikan penghasilahn konsumen mengakibatkan daya beli konsumen meningkat dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan pasar terhadap barang produk.
4. Selera dan preferensi Konsumen, peningkatan selera dan preferensi konsumen terhadap suatu produk akan meningkatkan permintaan pasar terhadap produk tersebut.
5. Harapan Konsumen mempunyai harapan bahwa masa yang akan datang akan terjadi kenaikan harga, atau kenaikan pendapatan konsumen, atau kelangkaan produk tersebut dipasar akan mendorong konsumen membeli produk tersebut akan lebih banyak.
6. Jumlah konsumen, Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari permintaan individual. Dengan demikian, semakin banyak konsumen, akan jumlah permintaan pasar terhadap barang produk tersebut akan semakin banyak pula.
2. Income Elastisitas Of Demand
(Elastisitas pendapatan dan penawaran)
Cm > 1 Barang mewah
Cm < 1 Barang primer
Cm = Barang imperior
3.Cross Elastisitas Of Dimand
Elastisitas silang dari permintaan yaitu mengukur jumlah barang X yang
diminta yang diakibatkan harga barang Y.
Jika C, X, Y + maka barang X, Y yaitu barang subtitusi
Jika C, X,Y – maka barang X, Y yaitu barang Komplementer.
Pengaruh elastisitas terhadap penawaran
Total Revenu = Total Sales = P. Q
1. Permintaan elastis
a. Harga naik
b. Harga turun
TR = P.Q 10 x 150 = 1500
OP x OQ = OPI. AQI
Setelah harga naik TRI = OP2 OP2 = OP2 bQ2 12 x 100 = 1200
TR > TRI = hasil penjualan menurun
TR < TRI.
2. Permintaan in clastis (kebutuhan pokok)
a. Harga naik
b. Harga turun
R = OPI . OQI = OPI . XQI = 100
TRI = OPI . OQ2 = OP2 . Q2 = 180
Ketika harga naik TR < TRI Hasil penjualan meningkat
3. Permintaan uniter elaslisitas
Ketika harga naik maka hasil penjualan tetap.
D. TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan
yaitu:
1. Pendekatan nilai guna (Untiliti) Kardinal atau sering disebut dengan
teori nilai subyektif: dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif.
2. Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva
indeference: manfaat yang diperoleh masyarakat dari
mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif.
A. Teori nili guna (Untiliti)
Teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna atau untiliti. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau untilitinya. Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian:
1. Nilai guna total: jumlah seluruh kepuasanyang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu
2. Nilai guna marginal : pertambahan ( atau pengurangan) penggunaan
suatu unit barang tertentu.
B. Analisis kurva kepuasan sama
Secara histories, teori nilai guna (untiliti) merupakan teori yang lebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dikonsumsinya. Analisa ini dikenal sebagai analisisa kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dan macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.
Kombinasi barang yang mewujudkan kepuasan sama Gabungan barang
Keadaan A, B, C, D, E, dan F masing-masing memberikan kepuasan
yang sama besarnya maka dikatakan konsumen bersikap “indifference”
yaitu bersikap tak acuh dalam membuat pilihan. Dengan demikian
kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
akan memberikan kepuasan yang sama besarnya.
Garis angaran pengeluaran
Garis anggaran pengeluaran (budget line) yang menunjukan berbagai
gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan
tertentun.
Syarat mencapai kepuasan sama
Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila
ia mencapai garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan
sama.