Judul adalah identitas dari jiwa seluruh karya tulis yang bersifat menjelaskan diri, menarik perhatian dan terkadang menentukan lokasi.Judul merupakan nama yang dipakai untuk tulisan, buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain. Judul sebaikmya dibuat ringkas, padat, dan menarik. Usahakan judul suatu tulisan tidak lebih dari lima kata tetapi dapat menggambarkan isi tulisan.
Fungsi judul :
* Merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh tulisan.
* Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk membaca isinya.
* Gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
* Relevan dengan seluruh isi tulisan, maksud masalah, dan tujuannya.
Syarat-syarat pembuatan judul :
* Harus relevan = Mempunyai keterkaitan dengan temanya atau bagian-bagian penting dari tema.
* Harus provokatif = Menarik sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu tiap pembaca terhadap isi tulisan.
* Harus singkat = Tidak boleh mengambil kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Jika penulis tidak dapat menghindari judul yang panjang, maka dapat menggunakan solusi dengan membuat judul utama yang singkat, tetapi dengan judul tambahan yang panjang.
* Harus asli = Jangan menggunakan judul yang sudah pernah dipakai.
Syarat-syarat judul yang baik :
* Harus berbentuk frasa.
* Tanpa ada singkatan atau akronim.
* Awal kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi.
* Tanpa tanda baca di akhir judul.
* Menarik.
* Logis.
* Sesuai dengan isi.
*Pengertian judul langsung dan judul tak langsung :
* Judul langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubungannya dengan bagian utama berita terlihat jelas.
* Judul tak langsung : Judul yang hubungannya tidak langsung dengan bagian utama berita, tetapi tetap menjiwai seluruh isi tulisan.
Topik (bahasa Yunani : topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan. Topik merupakan hal yang ditentukan pertama kali saat penulis akan membuat tulisan. Topik awal tersebut kemudian dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Biasanya, topik terdiri dari satu atau dua kata yang singkat.
*Ciri-ciri topik
* Ciri utama topik ialah permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai atau detail.
*Kriteria topik yang baik
* Penulis menguasainya dengan baik dan mengetahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
* Menarik untuk ditulis dan dibaca.
* Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
* Bermanfaat.
* Jangan terlalu luas.
* Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
* Memiliki ruang lingkup yang sempit dan terbatas.
* Memiliki data dan fakta yang obyektif.
* Memiliki sumber acuan atau referensi.
Biasanya topik terdiri dari satu atau dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema.
- Persamaan : Topik dan tema sama-sama dapat dijadikan judul tulisan.
- Perbedaan : Topik masih mengandung hal umum, sedangkan tema sudah lebih spesifik dan terarah dalam membahas suatu permasalahan.
Topik harus terbatas. Pembatasan sebuah topik mencangkup: konsep, variabel, data, lokasi(lembaga) pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data.
Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, hubungan variabel kurang jelas, tidak menarik untuk dibahas atau dibaca. Oleh Karena itu, pembahasan topik harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan dana, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat siterima oleh pembacanya.
Contoh topik yang baik dan terbatas:
* “Upaya mengembangkan mobil listrik yang ramah lingkungan”.
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final disebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final. Kerangka karangan menjamin suatu penyusun yang logis dan teratur, serta penulis dapat membedakan mana yang gagasan utama dan mana yang termasuk gagasan tambahan.
Manfaat kerangka karangan bagi penulis :
a.Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
b.Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan sehingga dapat dipastikan apakah hubungan dari gagasan-gagasan tersebut sudah tepat dan apakah penyajian gagasan tersebut sudah baik atau belum.
c.Memudahkan penulis untuk menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Tujuannya agar pembaca dapat terpikat secara terus menerus maka penyusunan klimaksnya harus diatur sedemikian rupa sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda dan pembaca pun semakin berminat membaca tulisan tersebut.
d.Menghindari penulisan topik ganda (dua kali atau lebih). Penulisan topik dua kali atau lebih membawa pengaruh yang kurang baik. Selain membuang waktu, tenaga dan materi, juga dapat membuat pembaca bosan. Untuk itu apabila tidak dapat dihindari, maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik akan diuraikan, sedangkan di bagian lainnya hanya ditambahkan unsur-unsur tambahannya saja.
e.Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan menggunakan rincian-rincian dari kerangka karangan, penulis dapat dengan mudah mencari data-data untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya.
Macam-macam susunan kerangka karangan :
Pola alamiah
Unit-unit karangan berurutan sesuai keadaan alam / dimensi kehidupan manusia.
Pola alamiah dapat terbagi menjadi 3 yaitu :
a.Kronologis ( waktu )
Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap – tahap kejadian. Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca.
Contohnya : Topik ( riwayat hidup seorang penulis )
ðasal usul penulis
ðpendidikan si penulis
ðkondisi kehidupan penulis
ðkarir penulis
b.Spasial ( ruang )
Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan – tulisan yang bersifat deskriptif .
c.Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu peristiwa sudah di kenal dengan bagian – bagian tertentu . Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian – bagian itu harus di jelaskan berturut – turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian – bagiannya itu.
Pola Logis
Unit-unit karangan berurutan sesuai pendekatan logika/ pola pikir manusia. Pola logis dapat dibagi menjadi 6, yaitu :
a.Klimaks dan antiklimaks
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.
Contoh : Topik ( Merapi Meletus )
ðDampak Merapi
ðKeresahan masyarakat
ðBanyaknya penyakit yang bermunculan
ðTempat tinggal sementara untuk para korban
b.Kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat, dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian – perincian yang menelusuri akibat – akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan – persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya .
Contoh : Topik ( Penyebab anak mudah terserang penyakit)
ðAktivitas anak
ðPola hidup sehat
ðLingkungan tempat tinggal anak dan lingkungan bermain
c.Pemecahan masalah
Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurang – kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif – alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut.
Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus).
Contoh : Topik ( pengaruh internet)
ðPara pangguna internet
ðManfaatinternet
·Media informasi
·Bisnis
·Jaringan ocial
ðDan lain – lain
e.familiaritas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur – angsur pindah kepada hal – hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan – keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.
Contoh : Topik (Teknologi Komputer)
-Definisi komputer
-Manfaat komputer
-Jenis-jenis hardware dan software
-Aplikasi terbaru
f.akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca
Contoh : Topik (Bantuan untuk korban merapi lebih kepada penyediaan obat-obatan)
Topik tersebut akan mengundang pembaca menyetujui gagasan tersebt atau tidak.
Alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan membentuk satu gagasan. Bila dalam sebuah alinea terdapat lebih dari satu gagasan, berarti alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu alinea.
Tujuan Pembuatan Paragraf :
a.Memudahkan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain.
b.Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.
Syarat syarat paragraf yang baik :
1 . Kepaduan Paragraf
Hubungan antara kalimat dengan kalimat. Untuk mencapai kepaduan, gunakanlah kata penghubung.
2. Kesatuan Paragraf
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Hal ini terbagi atas dua , yaitu paragraph deduktif, yang merupakan kalimat utama diletakkan di awal paragraf sedangkan paragraf induktif adalah kalimat utama diletakkan di akhir paragraf.
3. Kelengkapan Paragraf
Paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukkan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri ciri kalimat penjelas adalah berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain.
4. Di setiap paragraf harus memuat kalimat pokok. Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
5. Di setiap paragraf harus memuat kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
Unsur-unsur kebahasan :
Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku,
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu, kamu sekalian,
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia, Beliau,mereka, nya.
Kata transisi : kata yang berada di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
a. berhubungan dengan pertambahan;
b. berhubungan dengan perbandingan;
c. berhubungan dengan pertentangan;
d. berhubungan dengan tempat;
e. berhubungan dengan tujuan;
f.berhubungan dengan waktu;
g. berhubungan dengan singkatan
MACAM - MACAM PARAGRAF :
Menurut fungsinya
A. Alinea pembukaa.
a.membuka suatu karangan
b.menarik minat dan perhatian pembaca
c.menyiapkan pikiranpembaca
B. Alineapenghubung
Semua alinea yang terdapat diantara alinea pembuka dengan alinea penutup.
C. Alinea penutup
a.mengakhiri karangan/bagian karangan
b.mengandung kesimpulan yang bulat dan betul-betul mengakhiri uraian
c.menimbulkan banyak kesan
Menurut posisi kalimat topik :
a)Alinea Deduktif
Bila kalimat pokok ditempat pada bagian awal alinea akan terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan alinea (urutan umum-khusus).
b)Alinea Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir alinea akan terbentuk alinea induktif, yaitu alinea yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum).
c)Alinea Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea, terbentuklah alinea campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir alinea umumnya menegasakan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal alinea.
d)Alinea Penuh Kalimat Topik
Semua kalimatnya penting. Alinea semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Berdasarkan isinya :
a) alinea persuatif, jika isi alinea mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
b) alinea argumentatif,jika isi alinea membahas satu masalah dengan bukti-bukti alasan yang mendukung.
c) alinea naratif, jika isi alinea menuturkan peristiwa atau keadaan kedalam bentuk cerita.
d) alinea deskriptif, jika isi alinea melukiskan atau menggambarkan sesesuatu dengan bahasa.
e) alinea ekspositoris, jika isi alinea memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.