Pages

Wednesday, April 20, 2011

Bahasa dan Multimedia

Bahasa adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita. Kita menggunakan bahasa salah satuny untuk berinteraksi, bersosialisasi dan sebagainya. Dalam pembelajaran ilmiah, tentu saja peran bahasa sangat penting agar penulis dapat menggunakan bahasa dengan baik dan tidak menggunakan kata-kata yang tidak sopan dan bernilai negatif.
Didalam pembelajaran atau pembuatan karya ilmiah bahasa dan multimedia sangat diperlukan. Bahasa dan semakin pesatnya perkembangan multimedia berperan dalam membantu seseorang dalam menginterpretasikan karya yang akan dibuat. Perkembangan ini pun semakin lama akan terus berkembang.

FENOMENA MULTIMEDIA

Bahasa dan multimedia sangat berpengaruh dalam pembelajaran ilmiah, dan perkembangan bahasa dan multimedia pun cukup maju dengan didukung teknologi yang semakin hari semakin canggih dalam menghasilkan sesuatu yang baru di bidang pembelajaran ilmiah. Sampai saat ini pun bahasa dan multimedia terus di kembangkan agar terciptanya pembelajaran yang lebih efisien dan efektif ,contoh multimedia antara lain : gambar, video, animasi, suara, komputer dan multimedia lain nya yang mendukung pembelajaran ilmiah.

Menurut Wahyu Wijayadi dalam sebuah makalah sebuah seminar yang diselenggarakan Indosat yang berjudul Pengembangan Teknologi Multimedia dan Implementasinya, multimedia terdiri atas (1) unsur suara, (2) unsur gambar atau video, (3) unsur teks/data, (4) terpadu dalam satu media penyampaian, (5) Interaktif/bukan informasi satu arah. Jenis jasa multimedia terdiri dari dua, yaitu berdiri sendiri (stand alone/off line), dan terhubung dengan jaringan telekomunikasi (network-online).

Tujuan pengembangan multimedia yaitu untuk memudahkan komunikasi antara sumber informasi dan penerima informasi. Perkembangan multimedia tidak selalu membawa dampak positif tetapi terkadang membawa dampak negatif pada kehidupan sehari-hari, contohnya komunikasi melalui internet yang biasa kita sebut”chatting” seperti di Yahoo Messenger, Facebook,Twitter,dll terlihat bahwa penulisan bahasa menjadi berbeda,hampir setiap kata di singkat dan tidak memperhatikan ejaan yang benar(EYD). Karena itu dibutuhkan kebiasaan dalam pengejaan di setiap pembelajaran.

Kebanyakan dari kita menggunakan bahasa Indonesia yang telah terkena pengaruh-pengaruh dari berbagai bahasa (baik bahasa daerah maupun bahasa asing) pada kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahasa seperti itulah yang lebih menjamur di kalangan masyarakat luas mengingat singkat dan mudah diucapkan namun memiliki arti atau makna yang sama dengan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Sebagian besar masyarakat sudah menganggap bahasa tersebut sebagai bahasa Indonesia dan sudah melekat dalam dirinya sehingga untuk mengimplementasikan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD sangat sulit. Karena masalah-masalah seperti itu maka bahasa Indonesia diajarkan lagi dalam proses edukasi baik untuk tingkat bawah, menengah maupun atas.

Perkembangan multimedia sangat pesat, teutama dalam jaringan komunikasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai pengguna (user) kita harus bias memilah-milah informasi yang kita dapat. Selain itu, kita juga harus dapat mengikuti perkembangan multimedia, agar tidak ketinggalan seiring dengan berkembangan multimedia tersebut









Hasil analisa :

1. Kata
Banyak terjadi kesalahan pada penulisan imbuhan. Seperti pada paragraph satu, kata “di kembangkan” seharusnya “dikembangkan”. Selain itu adanya pemborosan kata yang diulang, sehingga kurang efektifnya suatu kalimat.
2. Kalimat
Pada artikel diatas terdapat kalimat yang tidak teratur, contohnya terdapat pada kalimat pertama paragraf ketiga, yaitu; ‘Tujuan pengembangan multimedia yaitu untuk memudahkan komunikasi antara sumber informasi dan penerima informasi.’
Seharusnya kata “yaitu” tidak digunakan melainkan kata “bertujuan”, sehingga kalimat menjadi jelas.
3. Kesatuan alinea ide pokok.
Alinea adalah seperangkat kalimat yang tersusun logis dan sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Dari artikel diatas isi antara alinea saling berhubungan. Selain berhubungan, alinea juga dapat diidentifikasi mulai dari alinea yang berisi definisi sampai dengan alinea yang berisi kesimpulan.
4. Topik
Topic yang ada sesuai dengan isi dari artikel yang disajikan. Topic yang dibahas mengandung informasi yang penting untuk kita.
5. Isi artikel
Walaupun terdapat kesalahan kata, kalimat atau tanda Tanya isi artikel tersebut sesuai dengan topic yang dibicarakan.
6. Logika
Artikel yang logis. Penggunaan kata dan pola kalimat lebih baik, sehingga kita dapat menangkap maksud dari setiap kalimat yang ditulis dari artikel tersebut.

Proposisi dan Abstraksi

I.Tentukan bentuk proposisi yang tepat pada pernyataan di bawah ini!
1.Bahasa adalah sarana penalaran
- proposisi kategorial, karena antara hubungan subjek dan predikat tidak memerlukan syarat khusus.
2. sifat kuantitatif matematika meningkatkan daya prediksi ilmu.
- Proposisi kualitas positif/afirmatif . Dimana pada proposisi ini terdapat persesuaian antara subjek dan predikat
3. Bagaimana peranan bahasa dalam proses penalaran?
- Proposisi kualitas negative
proposisi dimana tidak terdapat kesesuaian antara subjek dan predikat.
4. Semoga saja penelitian ini berhasil!
- Proposisi kuantitas universal
Merupakan proposisi yang biasanya diawali dengan kata yang menunjukkan sesuatu itu umum, misalnya semua, seluruhnya.

II. Temukan kalimat abstrak dalam bahasa logika predikat untuk kalimat bahasa manusia berikut ini:
1. Untuk semua manusia, tidak ada manusia yang abadi.
Kalimat abstrak : ”tidak ada manusia”.
2. Socrates adalah manusia
Kalimat abstrak : ”adalah manusia”.
3. Jika socrates adalah manusia dan Untuk semua manusia, tidak ada manusia yang abadi maka socrates tidak abadi.
Kalimat abstrak : ”tidak ada manusia” dan ”maka socrates”.
4. Jika semua bilangan prima adalah bilangan ganjil maka beberapa bilangan genap adalah bilangan prima.
Kalimat abstrak : ”bilangan genap adalah bilangan prima”.